Monday, July 8, 2013

Fisika Multimedia Ala Yudistiro

LELAKI bertubuh tegap itu membawa tas ransel besar. Namanya Yudistiro. Hampir setiap hari kerja, pukul 06.30, ia sudah berada di tempat tugasnya, SMP Alkautsar Bandar Lampung. Lelaki lembut ini adalah guru PNS yang diperbantukan untuk sekolah swasta. Agak lebih ribet dari guru lain, selain menenteng tas berisi bahan mengajar, terserta juga laptop, speaker active, dan seplastik alat-alat peraga. Tak heran jika banyak pihak yang kerap bertanya bernada ledekan, ?Mau pindahan ya, Pak?? Yudistiro memang berbeda cara mengajar dibanding guru lain. Menurutnya, dengan metode yang ia terapkan, pelajaran Fisika tak lagi sulit dipelajari. Yakni, metode pembelajaran dengan audio visual.


Yudis, panggilan akrabnya, mengaku mendapat model materi ini dari hasil pelatihan di Bandung dan Belanda. Kini ia membuat video pembelajaran di sekolah tempatnya mengajar. Dengan program movie maker ia edit sedemikian rupa video pembelajaran dengan digabungkan beberapa slide atau gambar.


Mengedit dari video pembelajaran adalah kreativitasnya. Menurutnya, sekarang banyak video yang dapat diunduh di internet seperti youtube.comdan bisa diedit lagi, dikemas sedemikian rupa sehingga sistematis. Dari dulu ia mengajar menggunakan media. Dari model gambar di kertas karton meski belum interaktif, OHP dengan gambar lebih menarik tapi belum maksimal. Sejak 2004 menggunakan layar LCD dan komputer. Pada 2008, ia mendapat bantuan hibah dari pemerintah melalui Depdiknas tentang pembelajaran audio visual menggunakan teknologi. Melalui kerja sama dengan Unila dan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP).

Pada 1997, Alkautsar mendapat dana hibah dari pemerintah Belanda. Kerja sama dari Menteri Pendidikan Pemerintah Belanda dan Indonesia tentang basic technology education atau lebih dikenal pendidikan teknologi dasar (PTD). Sekolahnya menjadi percontohan di Indonesia. Selain Lampung, wilayah percontohan lain adalah Bandung, Makasar, dan Ambon. Yudistiro berkempatan mengikuti seleksi guru SMP di Alkautsar dan dua guru menjadi wakil dari Lampung. Termasuk dirinya. Pelatihan yang dilakukan di Pusat Pendidikan Guru Teknik di Bandung selama 9 bulan dan 2 bulan di Utrecht University Belanda.

Seluruh pemateri didatangkan langsung dari Belanda untuk mematangkan apa yang sudah dipelajari di pendidikan dan penerapannya di sekolah. Teknologi pendidikan dasar adalah mata kuliah pelajaran pokok di Eropa dan di Indonesia belum diterapkan. Untuk itu, pelatihan semacam ini dilakukan agar generasi muda tidak gagap teknologi. Setelah pulang dari Belanda, sekolahnya mendapatkan bantuan dari pemerintah Belanda berupa alat-alat praktikum, peralatan tangan, mesin, simulasi (bongar pasang atau lego) semuanya lengkap. 

Kini, di Lampung ada SMP yang bekerja sama dengan Belanda, seperti SMP 4 Metro dan SMPN 2 Bandar Lampung. Video pembelajaran yang menarik. Fisika tidak hanya cukup hanya dijelaskan dan dikasih soal saja, tapi bisa diaktualkan dengan yang sebenarnya. Semua ditampilkan dalam tayangan video. ?Saat ini saya merasa puas dapat hasil yang maksimal.? Saat ini siswa diberinya kesempatan untuk membuat video sendiri. Mereka merekam dengan handycam kecil dan itu lebih menarik karena teman-temannya tampil di video.

0 comments:

Post a Comment